METODE PAKEM

Pakem adalah pembelajaran aktif, efektif, dan menyenangkan. Disamping metodologi pakem pembelajaran dengan sebutan "Pakem" muncul pula "Paikem Gembrot" dengan pembelajaran aktif menyenangkan, gembira, dan berbobot, di Jawa Tengah. Selain itu pula, di Jayapura muncul sebutan " Pembelajaran Matoa" ( diambil dari buah matoa), dengan kepanjangan Menyenangkan Aktif Terukur Orang Aktif. Artinya guru dapat menyajikan dengan aktraktif dan menarik dengan hasil terukur sesuai yang di harapkan.

Metodologi PAKEM

1. Active Learning
Dibawah ini merupakan proses belajar yang dikatakan active learning, yaitu :
a. Komitmen (Comitment) artinya materi, metode dan strategi pembelajaran untuk siswa (meaningfull), sesuai dengan kebutuhan siswa (relevan) dan bersifat pribadi (personal)
b. Tanggung Jawab (Responsibility) merupakan suatu proses belajar yang memberi wewenang pada siswa untuk kritis. Guru lebih banyak mendengar daripada berbicara, menghormati ide-ide siswa, memberi pilihan dan memberi kesempatan pada siswa untuk memutuskan sendiri.
c. Motivasi (Motivation) motivasi disini terdiri dari motivasi instrinsik dan ekstrinsij. Tujuan dikembangkan motivasi adalah agar proses belajar yang ditekuni siswa muncul berdasarkan minat dan inisiatif sendiri, bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain.

2. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi dan melakukan hal-hal yang artistik lainnya. kreatifitas adalah kemampuan yang dirancang untuk menstimulasikan imajinasi berdasarkan data dan informasi yang tersedia, untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman jawaban dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. 
Supriadi menyimpulkan bahwa intinya kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Keberhasilan kreatifitas menurut Amabile (Munandar, 2004: 77) adalah persimpangan (intersection) antara keterampilan anak dalam bidang tertentu (domain skills), keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, dan motifasi intrinsik.

3. Penyajian Pembelajaran
Penyajian dalam pembelajaran ini dapat dilakukan dengan pemecahan masalah, curah pendapat, belajar dengan melakukan (learning by doing), dan menggunakan banyak metode yang disesuaikan dengan konteks
Untuk keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sebelum siswa dilatih cara konsentrasi, ketelitian, kesabaran, keuletan, peningkatan daya ingat serta belajar dengan metode bayangan. Selain itu siswa dapat melakukan "SSN" (Senyum, Santai, dan Nikmat). Maksudnya siswa dapat melakukan dengan senyum (berarti senang dalam proses kegiatan belajar, santai berarti siswa dapat mengikuti kegiatan belajar dengan rileks sehingga siswa dapat menikmati kegiatan belajar. Dengan proses tersebut akhirnya siswa dapat menguasai materi sesuai dengan apa yang diharapkan.


Post a Comment

0 Comments