Pengertian Daphnia
Daphnia disebut kutu air merupakan salah satu janis pakan alami yang baik bagi larva/benih ikan. Ketersediaannya dalam jumlah yang cukup dan berkesinambungan dapat menekan tingkat kematian larva/benih ikan yang kita kita pelihara.
Daphnia sebagai pakan alami untuk larva/ benih ikan mempunyai beberapa kelebihan yaitu ukuranya yang relatif kecil dan sesuai dengan bukaan mulut larva/benih ikan, nilai nutrisinya tinggi, mudah dibudidayakan, dapat berkembang biak dengan cepat sen=hingga ketersediaannya dapat terjamin dan biaya pembududayaannya relatif murah. oleh karena itu, pengetahuan akan budidaya daphnia sangatlah penting dimuliki oleh para petani agar usahanya berhasil dengan baik.
Pembibitan
bibit bisa diperoleh dari peternak ikan yang melakukan usaha pengembangan daphnia atau pada lembaga penelitian pemerintah maupun balai budaya air tawar. Bisa juga dengan melakukan penangkapan di perairan umum seperti sungai, danau waduk, atau bahkan dirawa-rawa. keberadaannya dapat diketahui dengan cara membenamkan lempengan putih atau piring secchi ke dalam perairan pada saat pagi hari yang cerah. Lempengan putih tersebut dapat dibuat dari papan kayu atauu tripleks yang dibuat berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 20 cm, selanjutnya dicat putih dan diberi gagang kayu ditengahnya. bila terlihat seperti kumpulan awan yang bergerak-gerak menandakan bahwa perairan tersebut mengandung daphnia.
alat-alat yang diperlukan untuk menangkap daphnia ialah serok/seser yang terbuat dari kai saringan plankton, ember yang tutupnya berlubang-lubang yang sudah diisi air tawar, aerator baterai, dan bila cuaca cukup terik maka disediakan es batu sebagai pendingin, Es batu tersebut dibungkus dengan kantong plastik kecil dan selanjutnya dimasukkan kedalam ember yang berisi air. Bibit yang tertangkap dengan serok ditampung dalam ember dan selanjutnya diberi aerasi. Suhu air dalam ember penampungan diusahakan terjaga pada kisaran 27-30'c.

Kultur murni
untuk mempertahankan ketersediaan pakan alami daphnia yang berkesinambungan, kita perlu melakukan kultur murni dengan cara melakukan sebagai berikut :
a. Pembersihan wadah yang akan digunakan dengan menggunakan air bersih, kemudian dikeringkan 1-2 hari
b. Pengisian air setinggi 30cm dan diberi aerasi
c. Pemberian pupuk kandang, yaitu kotoran ayam sebanyak 1-2 kg/100 liter air media
d. Penanaman bibit daphnia 1-2 sendok makan sehari setelah pemupukan
e. pemanenan dapat dilakukan secara bertahap yaitu mulai umur 1 mingu, dan penanaman jumlah yang dipanen disesuaikan dengan jumlah kebutuhan
f. lama pemeliharaan berkisar antara 14-28 hari dengan melakukan pemupukan susulan dengan menggunakan kotoran ayam sebanyak 0,25-0,5 kg/100 liter air media sudah berwarna jernih
Kultur Pada Kolam Pendederan
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam pemeliharaan daphnia dikolam pendederan yaitu :
a. Pembersihan dan pengeringan dasar kolam selama 2-3 hari
b. Pengapuran dengan menggunakan kapur tohor atau dolomite sebanyak 15 gram/m2
c. Pemberian garam sebanyak 15 gram/m3
d. Pemupukan dengan kotoran ayam sebanyak 100-150 gram/m2
e. Pengisian air sampai ketinggian 30-40cm
f. Penanaman bibit daphnia sebanyak 30 ekor/liter air
g. lama pemeliharaan disesuaikan dengan tahap pendederan yang dilakukan. Selama pemeliharaan tidak dilakukan pemupukan susulan
h. Sisa daphnia yang tidak habis dimakan oleh larva! Benih dapat digunakan kembali sebagai bibit
Kultur Daphnia Secara Masal
Wadah yang digunakan untuk pengembangan daphnia secara masal adalah bak semen atau fiberglas ukuran 1 ton
a. Bak pemeliharaan dibersihkan dan dikeringkan kemudian diisi air tawar 80-90 % dari ketinggian dan diberi aerasi. Air bersih sebaiknya diambilkan dari sumur untuk mencegah kontaminasi dengan organisme lain yang dapat mengganggu proses budidaya
b. Pupuk yang digunakan dalam pengembangan daphnia yaitu kotoran ayam kering dan juga bisa ditambah tepung bungkil kelapa. Jumlah pupuk yang diberikan sebanyak 2-5 gram kotoran ayam dan 0,2 tepung bungkil kelapa setiap 1 liter air. Kedua jenis pupuk tersebut dicampur kemudian dimasukan dalam kain strimin dan digantungkan didalam air. Setelah menjadi basah, bungkusan pupuk diremas agar ekstrak pupuk keluar.
c. Sehari setelah pemupukan, bibit daphnia siap ditebarkan dengan 10-20 ekor per 1 liter air
d. Pemupukan ulang dilakukan ruti setiap 7-8 hari sekali setelah pemupukan sebelumnya. Jumlah pupuk yang diberikan pada pemupukan ulang sebanyak setengah dari jumlah pupuk pada pemupukan pertama
e. Panen dilakukan setelah 7-8 hari masa pemeliharaan dan dapat dilakukan secara berkesinambungan. Jumlah yang di panen sekali panen sebaiknya hanya 1/3dari populasi yang ada . Panen dilakukan dengan alat serok atau seser dengan ukuran mata jaring 1,5-2 mm, dengan ukuran mata jaring ini diharapkan hanya dapnia yang besar saja yang dipanen, sedangkan yang ukuran kecil dan masih muda tidak ikut panen.
0 Comments
Berkomentarlah secara wajar !!