"Hindarilah bersenggama dengan menggunakan pakaian, itu pekerjaan tolol, hai kawan. Lepaskan semua pakaian istri, telanjanglah, kawan dan bermain-main sesuka hati."
Dalam nazham di atas Ibnu Yamun menjelaskan, bahwa sebagian dari tata krama bersenggama adalah suami tidak menyetubuhi istrinya dalam keadaan istri menggunakan pakaian. Sebelum menjelaskan cara-cara bersenggama, Posisi Bersenggama Yang Dibolehkan, bacalah Tata krama bersenggama berikut terlebih dahulu.
Suami sebaiknya melepas semua pakaian istri, kemudian dia dan istrinya bersenggama dalam selimut. Karena ada hadis yang menerangkan begitu, yaitu menanggalkan pakaian dan menggunakan tikar. Akan tetapi bukan berarti bahwa bersenggama dilakukan dalam keadaan terbuka tanpa tutup sama sekali. Hal itu berdasarkan hadis :
Suami sebaiknya melepas semua pakaian istri, kemudian dia dan istrinya bersenggama dalam selimut. Karena ada hadis yang menerangkan begitu, yaitu menanggalkan pakaian dan menggunakan tikar. Akan tetapi bukan berarti bahwa bersenggama dilakukan dalam keadaan terbuka tanpa tutup sama sekali. Hal itu berdasarkan hadis :
Artinya: "Apabila salah seorang diantara kalian melakukan senggama dengan istrinya, maka janganlah telanjang sebagaimana telanjangnya keledai."
Nabi SAW sendiri ketika bersenggama beliau mengunakan tutup kepala dan melirihkan suara serta berkata kepada istri : "Hendaklah engkau tenang".
Imam Khaththab berkata,"Orang yang bersenggama hendaknya selalu menggunakan tutup-bagi dirinya dan istrinya-, baik menghadap kiblat maupun tidak."
Penyusun kitab Madkhal mengatakan, bahwa hendaknya suami tidak bersenggama dengan istrinya dalam keadaan telanjang bulat, tanpa selembar kain pun yang menutupi tubuh keduanya, karena Nabi Melarang hal itu dan mencelanya. Beliau menyamakan hal itu dengan apa yang dilakukan oleh keledai. Sahabat Abu Bakar juga menggunakan penutup kepala ketika beliau bersenggama dengan istrinya karena malu kepada Allah SWT.
Lalu apa Faedahnya? Ada dua faedah yaitu
Pertama, telanjang ketika tidur mengandung beberapa faedah. Diantaranya: dapat membebaskan tubuh dari panas yang timbul karena gerakan di siang hari, memudahkan untuk membalik-balikkan tubuh ke kanan atau ke kiri, menimbulkan rasa gembira bagi istri dengan tambahan kemesraan, menjalankan perintah karena Nabi SAW melarang menyia-nyiakan harta yang jika tidur dengan menggunakan pakaian tentu akan merusak pakaian, menjaga kebersihan karena pada umumnya pada pakaian tidur terdapat banyak hewan kecil yang mengganggu pemakainya.
Kedua, sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa disunahkan melipat pakaian di waktu malam untuk mengembalikan pakaian itu pada keadaan semula dan membaca basmalah ketika melipatnya. Kalau tidak, maka setan akan memakai di siang hari. Dengan demikian akan mempecepat kerusakannya.
Nabi SAW bersabda :
Artinya: " Lipatlah pakaian kalian, karena sesungguhnya setan tidak mau memakai pakaian yang dilipat."
Ada pula hadis yang menyatakan :
Artinya: "Lipatlah pakaian kalian, karena pakaian itu akan kembali pada keadaan semula."
Termasuk tata krama bersenggama adalah sebgaimana yang diterangkan oleh Syeh Pe nazham, yaitu: "telanjanglah, kawan, dan bermain-main sesuka hati".
"merangkul, merapat, dan menciumlah! selain mata, lakukanlah dan hadapilah."
Syekh pe-nazham menerangkan, bahwa senggama hendaknya didahului dengan senda gurau bersama istri, bermain-main, bermesraan dengan melakukan sesuatu yang diperbolehkan, misalnya memegang-megang puting payudara, merangkul, mendekap dan mencium pipi, kening, leher, payudara, perut dan semua anggota tubuh istri, asal tidak mencium kedua matanya, karena mencium kedua mata istri dapat menyebabkan perpisahan, dan semua itu jangan sampai dilakukan dalam keadaan lupa diri.
Nabi SAW bersabda :
Artinya: "Janganlah sekali-sekali ada seseorang diantara kalian yang bersenggama bersama istrinya, sebagiamana yang dilakukan oleh hewan. Sebaiknya diantara keduanya menggunakan suatu perantara. Ditanyakan kepada Nabi SAW,'Apa yang dimaksud dengan perantara itu? Nabi menjawab, 'Yaitu mencium dan bercakap-cakap dengan bahasa yang indah-indah'. Didalam riwayat lain: 'Jika salah seorang diantara kamu bersenggama, maka janganlah telanjang sebagaimana telanjangnya kuda."
Sebaiknya anda melakukan dengan mengelus-elus pipi, buah dada, sambil bercakap-cakap penuh kemesraan. Sebentar-sebentar mencium dan menetek payudara, sedangkan tangan merayap pada bagian tubuh yang lain, dan sebagainya. Bagitu pula ciuman dan kecupan, jangan sampai dilupakan.
Hal itu perlu dilakukan karena sesungguhnya wanita cinta kepada pria, sebagaimana pria cinta kepada wanita. Maka jangan sampai dia bersenggama bersama istrinya dengan melupakan semua perantara itu. Kalau tidak begitu, maka dia hanya akan memenuhi kebutuhannya, sebelum kebutuhan istriyna terpenuhi. Dengan kata lain, suami akan mengalami ejakulsi sebelum istrinya mengalaminya, yang pada giliranya akan mengakibatkan keserakahan pada diri sang istri bahkan marah-marah kepada suaminya dan tidak jarang dijumpai seorang istri rela bertingkah yang tidak senonoh terhadap suaminya. (ingatlah sebuah hadis yang menerangkan, bahwa syahwat pria dan wanita adalah satu berbanding sembilan). Itu semua terjadi karena sikap suami sendiri yang tidak tahu diri dan lupa diri.
Kebaikan dan kebenaran seluruhnya ada di dalam hadis, dalam arti mengamalkan keterangan-keterangan hadis. Oleh karena itu, seorang suami jangan sekali-kali melakukan puncak kebutuhan (bersenggama) sebelum dia bersenda gurau, bercumbu rayu, mencium, merangkul dan bermain-main dengan puting payudara istri misalnya. Setelah itu barulah bertindak untuk melepas keinginan (bersenggama). Demikian itulah oleh Nabi SAW disebut ar-rasul (perantara).
Disebutkan dalam hadis Nabi SAW :
Artinya: "Ada tiga perkara yang termasuk kelemahan, yaitu 1) Seorang laki-laki ingin mengenal seseorang, tapi sebelum dia kenal nam dan nasabnya keduanya sudah berpisah, 2) Seorang laki-laki yang saudaranya ingin menghormatinya, kemudian penghormatan itu ditolah, 3) Seorang laki-laki yang menggauli hamba sahaya tanpa didahului dengan percakapan, bermesraan, bersenang-senang, dan bercumbu rayu, kemudian langsung puncak ejakulasinya, sementara sahayanya belum dapat terpengaruhi kebutuhannya (kebutuhan dalam senggama)."
Syekh pe-nazham mengungkapkan dalam nazhamnya yang ber-bahar rajaz:
"Kebalikan dari tata krama bersenggama dapat mendatangkan perselisihan dan perpisahan antara keduanya."
Di dalam nazham tersebut Ibnu Yamun menjelaskan, bahwa persenggamaan antara suami dan istri yang sama sekali tidak didahului dengan main-main dan cumbu rayu atau justru mencium kedua mata istri, akan dapat mengakibatkan percekcokan dan perselisihan serta mengakibatkan anak yang teralahir bodoh dan tumpul otaknya. Hal itu sebagaimana diuraikan dalam kitab An-Nashihah.
Faedah
Diterangkan bahwa ada pahala yang sangat besar bagi orang yang menggauli istrinya dengan niat yang baik setelah sang suami mencumbu dan bermain cinta dengan istrinya.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Artinya: "Barang siapa memegang tangan istrinya dan merayunya, Allah SWT akan menulis baginya sati kebaikan dan melebur satu kejelekan serta mengangkat satu derajat baginya. Apabila merangkulnya, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat baginya. Apabila merangkulnya, maka Allah akan menulis baginya sepuluh kebaikan dan melebur sepuluh kejelekan serta mengangkat sepuluh derajat baginya. Apabila menciumnya, maka Allah SWT akan menulis baginya dua puluh kebaikan dan melebur dua puluh kejelekan serta mengangkat dua puluh derajat baginnya. Apabila bersenggama bersamanya, maka hal itu lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya."
0 Comments
Berkomentarlah secara wajar !!