PTK IPS Kelas 6 SD : Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok



UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INVESTIGASI KELOMPOK
oleh : AWANSIH, S.Pd.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 
Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan suatu bangsa, dan SDM tergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan adalah elemen yang paling penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, damai, terbuka, demokratis dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semuawarga negara indonesia. Untuk itu pembaharuan pendidikan di Indonesia perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. 

Mutu pembelajaran tidak mungkin tercapai tanpa performasi siswa yang peka, kritis, mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab, sebab siswa termasuk salah satu sumber daya manusia yang menentukan mutu pembelajaran. Performasi anak didik yang produktif, berprestasi dan mandiri sebagai salah satu indikasi penting mutu pembelajaran. Performasi sisiwa yang produktif, berprestasi dan mandiri tidak lepas dari peran guru/pendidik dalam proses pembelajaran. Guru merupakan tenaga pelaksana yang menentukan dan memainkan peranan yang strategis. Guru yang baik adalah guru yang selalu mencoba menerapkan berbagai alternatif metode dalam pengelolaan pembelajaran agar lebih efektif dan produktif guna mencapai tujuan pembelajaran. Tugas dan peranan guru dituntut tidak terbatas pada sat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas. 

Guru bertugas sebagai admnistrator, evaluator, konselor, dan lain sebagainya sesuai dengan sepuluh kompetensi (kemampuan dasar) yang mesti dimilikinya. Dalam konteks nilai pedagogik, guru bertugas membantu, membimbing, dan memimpin siswanya, dalam pemahaman ini, Rifai mengatakan bahwa di dalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinan yang dilakukan itu. Dan dalam konteks pendidikan ada tiga hal utama yang perlu disoroti, yaitu perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas metode pembelajaran. Ada lagi kecenderungan dalam pendidikan sekarang ini, bahwa untuk bisa kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Pembelajaran yang berorientasi target penugasan materi terbukti berhasil dalam kompetensi "mengingat" jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Hasil pada survey awal kenyataan yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPS masih menggunakan pembelajaran dengan metode konvensional yang lebih mementingkan pada pencapaian materi (content oriented). Kenyataan ini tampaknya sejalan dengan temuan Sutrisno (2005), yang melihat bahwa proses pembelajaran yang digunakan oleh para guru IPS selama ini, lebih banyak menggunakan metode ceramah. Dalam penilainnya, metode ini kurang memberiukan arahan pada proses pencarian, pemahaman, penemuan dan penerapan. 

Pada pembelajaran kontekstual ada tiga model pembelajaran bagi guru dalam rangka penerapannya, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif yaitu belajar melalui konteks komunnikasi personal, pemakaian bersama dan sebagainya. Model pembelajaran ini sangat populer pada saat ini. Beberpa ahli menyatakan tidak hanya unggul dalam membantu anak didik dalam memahami konsep-konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kerja sama, kemampuan ,membantu teman dan sebagainya.

Metode kooperatif ini ada beberapa bentuk,antara lain : Student Teams Archievment (STAD), Jigsaw, Investigasi kelompok dan pendekatan struktural. Dalam hal ini akan diterapkan model pembelajaran Investigasi kelompok dalam pembelajaran IPS, karena dalam Investigasi Kelompok ini anak didik dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Dengan Investigasi Kelompok ini anak didik akan mengalami sendiri usaha pada penemuan sesuatu, misalnya mengapa ban mobil dibuat bermotif dan terdapat celah-celah. Dari itu anak didik akan memperoleh pengertian dan pemahaman lebih mendalam tentang IPS dan yang telah dipelajarinya akan tetap melekat padanya.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Bagaimana penerapan model pembelajaran penerapan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok?
b) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD?

3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a) Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok pada siswa kelas VI SD.
b) Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok pada siswa Kelas VI SD .

4. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a) Bagi guru, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun dan mengembangkan pengajaran IPS yang berorientasi pada pendekatan kooperatif
b) Bagi anak didik, adalah sebagai upaya untuk dapat meningkatkan hasil belajar  dan meningkatkan pemahaman dan peran aktif anak didik dalam kelas.
c) Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai upaya untuk perbaikan mutu pembelajran.

B. METODE PENELITIAN
1. Rencana Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : perencanaan, tindakan, obsevasi, dan refleksi.

2. Intrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri dari tes tulis dan lembar observasi

3. Teknik Penelitian
Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan cara membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa setelah tindakan.

4. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahu apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :
a) Pada akhir siklus, untuk hasil belajar kognitif siswa mencapai ketuntasan belajar klasikal lebih sama dengan 75%, untuk belajar afektif dan psikomotor ketuntasan klasikal sebesar lebih sama dengan 75% pada pembelajaran IPS materi perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

C. HASIL PENELITIAN
Dari data hasil penelitian, pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar sisiwa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata tes siswa sebelum dilaksanakan pembelajran kooperatif investigasi kelompok dan setelah dilaksanakan. Data awal diperoleh dari nilai rata-rata pretes sebelum diadakan penelitian. Dari data penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata dan ketuntasan kelas mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode  Investigasi Kelompok, yang mengkaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa melalui komponen-komponen utama dalam pembelajarannya dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep IPS. Peningkatan rata-rata siswa pada setiap siklusnya ini karena siswa terlibat langsung secara aktif dala proses pembelajaran dan akibat dari melihat, mengalami dan mengamati obyek secara langsung atau nyata yang memiliki dampak positif untuk siswa, dalam peningkatan hasil pembelajaran.

Pembelajaran ini tidak hanya menghafal, tetapi juga hasus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka, siswa belajar mengalami, mencatat, sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru dan bukan diberi dari guru. Pada Prinsipnya seluruh rangkaian proses penelitian dengan menggunakan pendekatan metode investigasi kelompok ini adalah membantu siswa untuk melihat makna suatu teori atau bahan pelajaran IPS, dengan cara mengkaitkan konsep materi pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari.

D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil seluruh penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPS dapat disimpulkan :
a) Nilai rata-rata tes siswa setelah diterapkan pendekan metode Investigasi Kelompok meningkat
b) Hasil belajar kognitif siswa  sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian, dari keseluruhan siswa yang ada dikelas tersebut memperoleh nilai mencapai ketuntasan
c) Dari Hasil pengamatan proses belajar siswa, suasana belajar siswa cukup teratur, siswa-siswa tidak ramai, dominasi siswa yang pandai juga berkurang karena siswa pandai sudah mau bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan, sehingga pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif lebih kondusif dan efektif


Post a Comment

0 Comments