Pildacil : Mensyukuri Nikmat Allah SWT


Contoh Pidato/Pildacil
Judul : Mensyukuri Nikmat Allah SWT

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Audubillahi minas syaiton nirrajim, bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil alamin An ama ‘alaina bini’matil iman wal islam, ashadu alla ilaha illalah, wa ashadu anna muhammadan ‘abduhu warasuluh. Allohumma solli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin wa’ala alihi wasohbihi ajmain, ‘ama ba’du

  • Bapak /ibu kepala sekolah yang sya hormati
  • Bapak/ibu dewan juri yang saya hormati
  • Tak lupa pada teman-temanku dan semua yang hadir juga yang saya hormati

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kita nikmat yang tiada terhingga, sehingga kita semua dapat bertatap muka bermuwajahah fil wujuh di tempat yang mulia ini. Mudah-mudahan silaturahmi kita di catat oleh Allah menjadi hamba yang beriman dan di ridhoi  Allah SWT.

Solawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada habibana wanabiyyana muhammad SAW.

Bapak/ibu dewan juri yang saya hormati
Dalam kesempatan ini saya akan membawakan tausiah dengan judul Mensyukuri Nikmat Allah SWT.

Ihwatul iman yang saya hormati, dari jaman kenabian hingga sekarang, sangat banyak orang-orang yang tidak mensyukuri atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita, sehingga mereka akhirnya mennjadi orang-orang yang merugi.

Seperti pada jaman Nabi Muhammad SAW ada sahabat yang hidupnya sangatlah miskin. Dia rajin shalat berjamaah bersama Nabi, tetapi setiap selesai shalat langsung dia pulang tidak ikut wirid atau berdoa, lalu ditanya oleh Nabi, “kenapa kalo habis shalat tidak ikut wirid dulu?”. Dia menjawab, “maaf ya Rasul istri saya di rumah menunggu saya, pakaian yang saya pakai ini di tunggu istri saya, di rumah untuk shalat. Saya tidak punya pakaian lagi untuk shalat ya Rasul”. Rasul menjawab, ooh begitu? Ya sudah sekarang saya kasih 1 ekor kambing, kamu rawat dengan baik!”. Pulanglah sahabat nabi sambil membawa kambingnya. Lama kelamaan kambingnya menjadi banyak. 

Tapi apalah yang terjadi setelah kambingnya banyak sahabat itu lupa akan nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Tiada syukur sedikitpun. Jamaahnya pun tak pernah karena sibuk mengurus kambing-kambingnya itu, bahkan shalatnya pun ditinggalkan.

Dari riwayat tadi marilah kita berhati-hati dan banyak bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada kita, janganlah sampai kufur.

Allah Berfirman :
Lain syakartum la azidan nakum walain kafartum inna ‘adabi lasadid
Artinya, “Barang siapa bersyukur kepadaku, maka akan aku tambah nikmatnya dan barang siapa tidak bersyukur kepadaku siksaku itu sangat pedih”

Rupanya tausiah dari saya dicukupkan sekian. Mohon maaf atas segala kekurangan

Wallahul muwafik ila aqwabit tariq
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Post a Comment

0 Comments