Rampak Kendang (Mahasiswa PIKES POLTEKES Tasikmalaya)


Rampak artinya bersama, kendang ialah nama sejenis waditra gamelan. Jadi rampak kendang, artinya menabuh beberapa kendang bersama-sama. Istilah ini pada awalnya muncul saat salah Rampak kendang merupakan repertoar dalam karawitan Sunda yang sangat membooming pada tahun 1980 dan 1990-an. Biasanya dalam penyajian gamelan  hanya ada seorang juru kendang.  Kala itu, Yoyo Risyamania berinisiatif untuk mendukung penataan karawitannyamenambah pengendang—yang biasanya hanya seorang—menjadi oleh tiga orang juru kendang.

Istilah rampak kendang atau dipakai juga istilah kendang rampak muncul setelah ada pertunjukan dengan mempergunakan kendang-kendang yang masing-masing dimainkan secara bersama oleh banyak orang. Kendang yang dalam gamelan Sunda bertugas sebagai pengatur irama, selalu dimainkan oleh seorang juru kendang.

Dari beberapa  repertoar menabuh rampak waditra  hanya rampak kendang yang sempat membooming. Rampak kendang menjadi pertunjukan khusus tidak lepas dari popularitas tari jaipongan.

Tatang Atung, dan Barlen Sutisna) dengan tabuhan kendang yang dinamis disertai dengan gerakan-gerakan para pengendangnya yang atraktif,ketika memainkan kendang pada waktu resital karawitan telah memberi warna pada pertunjukan karawitan Sunda serta ikut memperkaya  memberi kontribusi dalam perkembangan rampak kendangkhasanah perkembangan karawitan Sunda. yang tabuh kendangnya kaya akan variasi serta dinamis, mempunyai daya tarik tersendiri untuk diolah. Tabuh kendang itu dinamis dan enak didengar. 

Gerak-gerak tubuh juru kendang yang harmonis memberi warna pertunjukan rampak kendang yang sangat menarik untuk ditonton. SejakPada akhir tahun 1970-an,  rampak kendang tabuh kendang jaipongan termasuk hal yang baru. Nama Suanda dari Karawang sebagai juru kendang jaipongan cepat populer di lingkungan seniman karawitan  baik di Bandung maupun di daerah lain

Selama dasawarsa 1980-an merupakan puncak kepopuleran rampak kendang .

Perkembangan selanjutnya, Rrampak kendang dilatihkan kepada mereka yang bukan seniman kendang, misalnya kepada pernah juga dipergelarkan oleh para calon perwira Akademi Militer Nasional, Magelang Jawa Tengah, . Pelatihnya adalah Meman Sulaeman guru kendang SMKI Bandung. Yang terbesar dalam pergelaran rampak kendang dilakukan oleh para kKaryawan Pasar Jaya Jakarta, dan lain-lain. Penabuhnya berkembang pula dari puluhan orang menjadi ratusan orang.

Rampak kendang ada yang dikolaborasi dengan prosesi upacara mapag panganten adat Sunda seperti yang dilakukan grup Kancana Arum Bandung pimpinan Noneng Rohayati. Para juru kendangnya penari-penari perempuan yang menari sambil menabuh kendang menggunakan panakol. Rampak kendang ada juga yang dikolaborasi dengan prosesi upacara pembukaan vestifal Sisingaan Budak,



Talak Tilu-Rampak Kendang Mahasiswa PIKES POLTEKES Tasikmalaya pada acara Angkat Janji Mahasiswa PIKES Tingkat 1 tahun 2016

Post a Comment

1 Comments

  1. Budaya seperti ini harus di lestarikan biar dunia luar bisa tahu budaya asli Indonesia, jangan sampe di curi berabe, mantap infonya

    ReplyDelete

Berkomentarlah secara wajar !!