Bulan tidak memancarkan cahaya, tapi bulan hanya memantulkan cahaya dari matahari. Bagian bulan yang terkena cahaya matahari dan menghadap ke arah bumi tampak terang pada malam hari, dan bagian bulan yang gelap tidak terlihat dari bumi. Karena bulan bergerak mengelillingi bumi, dari hari ke hari tempatnya berpindah-pindah. Inilah yang menyebabkan perubahan bentuk-bentuk bulan, mulai dari bentuk sabit, setengah lingkaran, bulat sempurna, kemudian setengah lingkaran lagi dan terakhir kembali ke bentuk sabit.
Bulan mula-mula tampak sebagai bulan sabit dilangit barat pada saat senja hari. Bulan sabit ini cepat terbenam, karena ketika malam tiba bulan sudah berada dilangit barat. Arah lengkungan sabitnya mengarah ke barat sesuai dengan arah matahari.
Pada hari-hari berikutnya bulan tampak setengah lingkaran. Pada waktu magrib bulan setengah lingakran itu sudah terlihat diatas kepala dan akan terbenam sekitar tengah malam.
Setalah dua pekan, wajah bulan tampak bulat sempurna, disebut bulan purnama. Bulan purnama terbit pada saat magrib dilangit timur dan akan terbenam pagi hari. Pada saat bulan purnama inilah cahaya bulan tampak paling terang. Malam yang biasanya gelap menjadi terang. Orang menyebutnya "terang bulan"
Pada hari-hari berikutnya bulan tidak bulat sempurna lagi. Sepekan setelah bulan purnama itu bulan terlihat setengah lingkaran. Tetapi bentuknya berbeda dari bentuk setengah lingkaran yang pertama. Pada pekan pertama lengkungannya mengarah ke barat, tetapi pada pekan ketiga ini lengkungannya menghadap ke timur. Bulan setengah lingkaran ini terbit tengah malam dan menjelang pagi bulan masih berada diatas kepala.
Pada pekan yang keempat, bulan terlihat seperti sabit pada dini hari dilangit timur. Lengkungan sabitnya mengarah ke arah matahari terbit di timur, ini disebut bulan sabit akhir bulan.
Satu bulan adalah jangka waktu sejak penampakan bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya atau lebih tepatnya sejak pemunculan bulan sabit yang pertama sampai bulan sabit berikutnya. Bulan sabit yang pertama kali terlihat disebut juga bulan baru atau tanggal 1. Ini merupakan cara penentuan kalender berdasarkan bulan atau qamariyah. Bulan setengah lingkaran menunjukkan malam itu malam ketujuh. Bulan purnama disebut juga bulan tanggal 14 karena terjadi pada hari ke 14 sejak pemunculan bulan sabit pertama. Akhirnya bulan akan kembali menjadi bulat sabit lagi diakhir bulan.
Waktu satu bulan itu tepatnya 29, 53 hari. Karena itu jangka waktu antara bulan baru sampai bulan baru berikutnya kadang-kadang 29 hari atau 30 hari, biasanya berganti-ganti. Dalam kalender qomariyah (seperti bulan Ramadhan) jumlah hari 29 atau 30 hari ini tetap berlaku. Tidak mungkin lebih dari 309 hari atau kurang dari 29 hari.
Dalam kalender syamsiyah (Januari-Desember) jumlah hari itu kadang-kadang 28 hari, 29 hari, 30 hari atau 31 hari. Ini disebabkan karena penentuan bulannya tidak mengikuti peredaran bulan. Kalender syamsiyah hanya mengihitung jumlah hari dalam satu tahun, kemudian membaginya dalam 12 bulan, karena itu agar jumlah hari dalam satu tahun 365 hari atau 366 hari, jumlah hari dalam tiap bulannya cukup diatur saja bergantian 30 hari atau 31 hari. Khusus untuk Februari bergantian antara 28 hari dan 29 hari. Kalau satu tahun 366 hari (disebut tahun kabisat) jumlah hari bulan Februari adalah 29 hari. Tetapi kalau satu tahun 365 hari (disebut tahun basitah, tahun pendek) bulan Februari hanya berjumlah 28 hari.
0 Comments
Berkomentarlah secara wajar !!