Penggunaan Alat Pendidikan

Penggunaan  alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus menyesuaikan dengan tujuan yang diingin dicapai. Penggunaan alat mempunyai hubungan yang erat dengan sifat pendidik yanng merupakan sifat khas, para pendidik sebaiknya menghindarkan tindakan yang bersifat memaksa. Misalnya pendidikan yang memaksa dan mengabaikan cita keagamaan tidak akan berhasil di dalam mendidik keagamaan, walaupun alat-alat yang digunakan cukup tersedia, baik dan sempurna. Di dalam memilih alat pendidikan yang akan digunakan perlu diingat atau diperhatikan hal-hal berikut :
a. Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat pendidikan
b. Siapakah yang akan menggunakan alat itu
c. Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan 
d. Terhadap siapakah alat itu digunakan.


Selain dan hal itu, perlu pula kita perhatikan bagaimana reaksi anak-anak terhadap penggunaan alat pendidikan itu jangan samapi reaksi anak didik hanya sekedar reaksi rangsang belaka, tetapi dengan penggunaan alat itu diharapkan anak didik akan mengalami perubahan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau perubahan yang tidak hanya bersifat mekanisme, tetapi benar-benar merupakan pencerminan dan pribadi anak didik.

Dalam masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, maka perlu diingat, bagaimanakah kondisi anak yang menerimanya, apakah anak didik itu berkelainan , dan bagaimanakah kelainannya, berapakah umur anak didik itu, bagaimanakah watak atau kebiasaannya dan situasi disaat itu dan lain-lainnya.

Tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan, kedewasaan ini dapat dicapai dalam pergaulan antara terdidik dengan pendidik, dan pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang utama. Jadi dapat ditegaskan, bahwa alat yang utama mencapai tujuan pendidikan adalah pergaulan.

Dalam pergaulan, anak didik tidak merasa dirinya secara formal terikat pada suatu ikatan, sebagai seseorang yang harus tunduk, sehingga karena itu, ia harus membatasi tingkah lakunya atau segala tindakannya, sebagaimana yang terjasi pada situasi pendidikan. Tetapi dalam pergaulan itu anak didik mempunyai hak untuk memperoleh petuah, petunjuk atau contoh sebagaimana yang diperoleh dalam situasi pendidikan formal. Untuk itu, pemakaina alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan
c. Pendidik yang memakai alat pendidikan
d. Anak didik yang dikenai alat pendidikan.

Meskipun tujuan pendidikan itu adalah sesuatu yang baik, namun apa bentuk/jenis dan pada tujuan itu adalah bermacam-macam sesuai dengan bidang studi dan tingkatan. Apabila bidang studi dantingkatan pendidikan berbeda, tentunya alat pendidikan pun bisa berbeda. Misalnya tujuan pendidikannya itu hanya sampai pada pengertian, tentunya alat yang digunakan berbeda dengan alat yang tujuannya untuk keterampilan.

Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan pun juga berbeda-beda keahlian dan oerintasinay meskipun dalam bidang studi yang sama, lebih-lebih dalam bidang studi yang berbeda, maka tentunya alat yang dipakai juga berbeda. Pendidk tidak boleh memaksakan diri menggunakan alat yang tidak cocok. Anak didik sebagai pihak yang dikenai perbuatan mendidik adalah pihak yang pertama-tama diperhatikan dalam penggunaan alat pendidikan, adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi :
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Bakat
d. Perkembangan
e. Alam sekitar

Contohnya, penggunaan alat pendidikan no material dalam bentuk paksaan, tentunya tidaklah sama tingkatan paksaan tersebut terhadap anak perempuan anak laki-laki,terhadap kanak-kanak dan orang uta, terhadap anak yang berbakat dan anak yang malas, terhadap anak yang genius dan anak idiot, terhadap anak yang hidup di daerah pegunungan dan anak yang hidup di pantai.

Dalam penggunaan alat pendidikan materialpun perlu diperhatikan adanya perbedaan jenis kelamin, usia, bakat dan perkembangan anak didk serta dimana anak didik itu hidup. Contohnya pelajaran yang menggunakan komputer bagi anak SD berbeda dengan anak SMP, bagi anak di desa dengan di kota, bagi anak kurang mampu status ekonomi orang tuanya berbeda dengan anak yang mampu atau berkecukupan orang tuanya.

Post a Comment

1 Comments

  1. Mudah dipahami dan berguna.. makasih sdh berbagi

    ReplyDelete

Berkomentarlah secara wajar !!