Teknik Penilaian
Faktor utama yang digunakan untuk menilai kualitas pembelajaran dan kelulusan siswa dari suatu lembaga pendidikan sering didasarkan pada nilai Tes Hasil Belajar (THB) atau Nilai EBTANAS Murni (NEM). Dampak dari pandangan tersebut diperkuat dengan bentuk tes yang digunakan, mendorong guru berlomba-lomba memberikan materi pelajaran sebanyak-banyaknya untuk mempersiapkan anak didik dalam mengikuti THB atau Ebtanas.
Menurut Nana Sudjana, penilaian adalah proses untuk menemukan nilai suatu objek atau peristiwa dalam suatu konteks situasi tertentu dimana proses penentuan nilai berlangsung dalam bentuk interpretasi yang kemudian diakhiri dengan suatu "judgement".
Penilaian tidak sama dengan pengukuran, namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena kedua kegiatan tersebut berhubungan erat. Untuk dapat mengadakan penilaian perlu dilakukan pengukuran terlebih dahulu. Pengukuran dapat diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang didasarkan pada aturan atau formasi yang jelas. Dari hasil pengukuran akan diperoleh skor yang menggambarkan tingkat keberhasilan belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat suatu ranah atau lebih.
Berdasarkan indikator-indiaktor ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek dan penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk itu ada tujuh teknik yang dapat digunakan yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan penilaian portofolio dan penilaian diri.
0 Comments
Berkomentarlah secara wajar !!